Biji Mangrove menjadi Tempe?

Biji Mangrove sebagai Bahan Utama Pembuatan Tempe

KENDAL, WAWASANCO – Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal memiliki sumber daya alam berupa hutan mangrove, namun potensi tersebut sejauh ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.
Hal tersebut mendorong tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), melakukan pendampingan kepada masyarakat setempat, dengan memanfaatkan biji mangrove sebagai bahan utama pembuatan tempe unggulan Desa Mororejo, melalui pemberdayaan wanita pesisir Desa Mororejo.
Kegiatan PKMM oleh Tim PKMM UPGRIS tersebut diketuai Fenti Kumala Sari, beranggotakan Meylinda Rahmawati, Elly Melianawati, Syafina Nurussalma dan Faidatun Mujawanah. 
“Mangrove, tidak hanya menjadi tanaman penahan abrasi dan ombak laut, namun memiliki  beragam manfaat. Termasuk sebagai sumber pangan, yakni biji mangrove, yang dapat diolah sebagai bahan baku pengganti kedelai, untuk pembuatan tempe,” papar Fenti Kumala Sari.
Pemanfaatan biji mangrove sebagai bahan pangan, memiliki tujuan penganekaragaman pangan. Selain itu juga mengurangi konsumsi makanan pokok, hasil olahan dari biji mangrove yang berupa tempe dapat digunakan sebagai bahan baku sebagai sumber protein. 
“Selain itu, biji mangrove juga mempunyai potensi nutritional sebagai ketahanan pangan masyarakat,” terangnya.
Dijelaskan, dalam pendampingan tersebut ada empat tahap yang dilakukan. Pada tahap pertama, pihaknya melakukan proses perijinan dan sosialisasi program tim PKMM, kepada kepala desa terkait pelaksanaan program melalui sistem daring (online), pendampingan pembentukan komunitas wanita pesisir Mororejo, dan sosialisasi program PKMM.

#tempe#mangrove#bioteknologi#makanan#pangan#inovasi#PKM#biologi#pendidikanbiologi#laboratorium#upgris#SMA#SMK#pmb#pmb2023#pmbupgris