Pupuk Organik Cair Keong Mas

Mahasiswi UPGRIS Bikin Pupuk Organik Cair Ramah Lingkungan, Berbahan Dasar Daging Keong Mas

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Di tangan orang-orang kreatif, hal yang merugikan bagi orang lain bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat.
Hal ini juga diaplikasikan oleh mahasiswi Universitas PGRI Semarang, Fenti Kumala Sari yang mengolah pupuk organik cair berbahan dasar keong mas.
Fenti merupakan mahasiswi jurusan pendidikan biologi UPGRIS. Ia membuat pupuk organik cair ini di laboratorium UPGRIS.
Kepada Tribun Jateng, Fenti menuturkan bila tanah di beberapa tempat di Indonesia tak memiliki unsur hara mikro. Penanaman terus menerus tanpa penambahan unsur mikro juga menurutnya akan membuat tanah tereksploitasi, sehingga tingkat kesuburannya menurun.

“Unsur mikro yang dibutuhkan oleh tanaman yaitu Boron, Mangan, Besi dan Tembaga,” katanya, Rabu (10/4/2019).
Sementara keong mas juga termasuk spesies hama yang merugikan petani, karena keong mas membuat hasil panen padi menurun.
“Populasi keong emas meningkat pada musim hujan, makanannya bibit padi, sayuran dan enceng gondok,” paparnya.
Untuk mengurangi populasi keong mas maka ia dan tim laboratorium UPGRIS memanfaatkan daging keong mas menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
Di daging keong mas menurutnya terdapat sejumlah unsur di antaranya lemak, protein, karbohidrat, hingga asam amino. Unsur tersebut bisa digunakan untuk pembuatan pupuk organik cair.

“Lewat pupuk ini kami ingin petani mengurangi pupuk kimia pabrikan,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk membuat pupuk organik cair, bahan yang digunakan di antaranya daging keong mas, air cucian beras, air kelapa, gula merah, hingga limbah kulit pisang.
“Keong mas diperoleh di desa Baturejo Kecamatan Sukolilo,” ungkapnya.
Setelah semua bahan tersebut dihaluskan dan dicampur, langkah selanjutnya adalah mendiamkannya selama kurang lebih 14 hari.

#POC#pupuk#pupukorganik#limbah#keongmas#tanaman#PKM#inovasi#kreativitas#biologi#lab#laboratorium#pendidikanbiologi#pmb#pmbupgris#pmb2023#upgris